Sabtu, 19 November 2016

konfigurasi bios (3.9)


KONFIGURASI BIOS




1.      Pengenalan Booting Pada Komputer
Boot manager adalah suatu aplikasi yang menjadi bawaan dari semua jenis Linux untuk mengatur proses booting agar dapat digunakan untuk multiple boot. Sebagai contoh Kita telah meng-install Windows XP dan ingin meng-install Linux Ubuntu maka secara otomatis bila Linux telah terinstall di hardisk maka Linux akan membuat pilihan booting untuk multiple boot.
Proses booting adalah suatu proses yang terjadi pada saat seseorang menghidupkan komputer, dimana masuknya arus listrik ke dalam peralatan komputer.
Macam-macam booting:
a.      Cold Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer dalam keadaan mati. Cold boot dilakukan dengan cara  menghidupkan komputer dengan menekan tombol switch power. Booting dingin mendaur ulang akses memori acak komputer sekaligus juga menghapus virus-virus yang mungkin berada dalam memori sebelumnya.
b.      Warm Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer dialiri listrik kembali dan listrik dimatikan hanya sejenak. Dengan tujuan mengulang kembali proses komputer dari awal. Warm Boot ini biasanya terjadi disebabkan oleh software crash atau terjadi pengaturan ulang dari sistem. Atau Warm boot bisa juga diartikan mengaktifkan kembali tanpa harus dimatikan terlebih dahulu, misalnya dengan menekan tombol reset, atau memencet sekaligus tombol CTRL+ALT+DEL pada sistem operasi Disk Operating System (DOS). Me-restart komputer dengan menekan Ctrl+Alt+Del atau melakukan shutdown dan restart. Booting panas ini dapat dideteksi dan dimanipulasi oleh virus.
c.       ­­­­­­­Soft Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang dikendalikan melalui sistem.
d.      Hard Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang dilakukan dengan cara dipaksa.
e.       ReBoot → Peristiwa mengulang kembali sistem dari awal. reBoot dilakukan oleh beberapa hal, antara lain seperti sistem tidak bereaksi dalam beberapa lama, atau terjadi perubahan setting dalam sistem.

2.      Konfigurasi BIOS dan CMOS

a.      Konfigurasi BIOS
1.      Langkah 1
Tekan tombol power pada pc dan monitor untuk menghidupkan komputer anda. Pc akan segera melakukan proses booting 
2.      Langkah 2
Untuk masuk ke bios segera menekan tombol [delete] pada keyboard untuk masuk ke menu bios/cmos setup pada PC.
3.      Langkah 3
Anda akan masuk bios. Hal pertama yang harus anda lakukan adalah men-setting waktu yang akan digunakan oleh sistem komputer. Aturlah melalui menu [main],[system time]. Untuk mengubahnya, gunakan tombol [+], [-] dan tombol [tab] pada keyboard anda.
4.      Langkah 4
Selanjutnya, dengan cara yang sama, ubahlah tanggal pada sistem komputer anda melalui menu [system date]. 
5.      Langkah 5
Setelah men-setting waktu dan tanggal dari sistem, jika mau, anda juga dapat memasang password bios agar orang lain tidak dapat mengubah setelan bios yang anda buat. Caranya, pilih menu [supervisor password], lalu tekan tombol [+] pada keyboard. Selanjutnya, masukkan password anda pada boks enter password, lalu klik [enter]. Masukkan kembali password anda pada boks confirm password, kemudian kembali klik [enter]. Sekarang status opsi supervisorpass word sudah menjadi enabled. 
6.      Langkah 6
Bila PC anda akan dipakai beramai-ramai, anda juga bisa men-setting user password untuk masing-masing pengguna. Manfaatkan saja menu [user password]. Cara pengaturannya sama saja dengan pengaturan pada supervisor password. 
7.      Langkah 7
Sekarang bukalah menu [advanced] dengan menekan tombol [‡] (arah panah ke kanan) pada keyboard anda, lalu pilih [i/o device configuration] kemudian [enter] 
8.      Langkah 8
Di sini anda dapat mengatur penggunaan fitur onboard pada motherboard anda. Misalnya, bila anda menggunakan kartu suara dan modem yang bukan on-board, ubahlah opsi [on-board ac97 audio controller] dan [on-board ac97 modem controller] menjadi [disabled] dengan menekan tombol [+] pada keyboard anda. Selanjutnya klik [esc] untuk kembali ke menu [advanced] 
9.      Langkah 9
Sekarang pilih opsi [pci configuration] lalu tekan [enter]. Kemudian agar slot usb anda berfungsi set opsi [usb function] menjadi [enabled]. Jika belum, anda bisa mengubahnya dengan menekan tombol [+]. Jika sudah, kembali ke menu [advanced] dengan menekan tombol [esc] 
10.  Langkah 10
Selanjutnya buka menu [boot]. Untuk memudahkan penginstalan sistem operasi yang akan dilakukan setelah ini, ubah pengaturan boot dari pc. Kemudian set cdrom sebagai boot device pertama, atau jika anda ingin melakukan penginstalan dari flash disk ganti cdrom dengan nama flash disk.
Kemudian hard disk sebagai boot device ke-2 dan floopy boot device ke-3 (disable jika anda tidak memilihnya), dengan menggunakan tombol [+] atau [-]. Gunanya, agar setiap kali booting, komputer mencari adanya sistem operasi di cd-rom dulu, baru kemudianhard disk, dan floopy.
11.  Langkah 11
Masukkan cd instalasi windows xp ke cd-rom drive. Setelah itu, pilih menu [exit], [exit saving changes] untuk keluar dari bios dan menyimpan pengaturan yang anda buat tadi. Selanjutnya komputer akan restart. Dan jika anda tadi mengaktifkan user password, maka akan muncul kotak password. Isi password tersebut agar komputer dapat melanjutkan proses booting. 

b.      Konfigurasi CMOS
Menu untuk mengatur konfigurasi standar setup BIOS, seperti mengatur tanggal, jam, harddisk, floppy disk, dan sebagainya.
·         Date
Diisi dengan tanggal, bulan, tahun, saat kita menseting bios.Tekanlah tombol Page Up atau Page Down untuk setiap kali melakukan perubahan setting.
·         Time
Diisi dengan waktu (jam, menit dan detik)..
·         Harddisk
Berisi spesifikasi Type, Size, Cyls, Head, Landz, dan Sector harddisk. Dan bias juga mengkonfigurasi Mode harddisk sesuai dengan spesifikasi harddisk.
·         Drive A, Drive B
Berisi tipe floppy disk drive yang terpasang pada komputer. Settinglah floppy disk drive pada field ini sesuai tipe yang digunakan. Atau, pilihlah “None” jika floppy disk drive tidak dipasang.
·         Video
Berisi tipe kartu grafis yang digunakan komputer. Pilihan yang diberikan biasanya “EGA/VGA. Pilihan lain yaitu : CGAA40, CGA80 atau MONO. Pilihlah salah satu type sesuai jenis kartu grafis yang digunakan.
·         Halt On

Berisikan perintah yang dilakukan komputer termasuk menentukan waktu komputer berhenti bekerja (halt). Pilihlah “All Errors” sehingga komputer akan berhenti bekerja (halt) ketika terjadi kesalahan pada sistem.






BIOS (Basic Input Output System)


BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System. merupakan suatu software (ditulis dalam bahasa assembly) yang mengatur fungsi dasar dari perangkat keras (hardware) komputer. BIOS tertanam dalam sebuah chip memory (ROM ataupun Flash Memory berbahan Comlpimentari Metal Oxide Semiconductor (CMOS) yang terdapat pada motherboard. Sebuah baterai yang biasa disebut sebagai baterai CMOS berfungsi untuk menjaga agar tanggal dan settingan lainnya yang telah kita set pada BIOS tidak hilang atau kembali ke konfigurasi awal meskipun komputer dimatikan.
  Fungsi utama BIOS
Fungsi utama BIOS adalah untuk memberikan instruksi yang dikenal dengan istilah POST (Power On Selft Test) yaitu perintah untuk menginisialisasi dan identifikasi perangkat sistem seperti CPU, RAM, VGA Card, Keyboard dan Mouse, Hardisk drive, Optical (CD/DVD) drive dan hardware lainnya pada saat komputer mulai booting.
  Cara Kerja BIOS
Cara kerja BIOS adalah dimulai dengan proses inisialisasi, dimana dalam proses ini kita bisa melihat jumlah memory yang terinstall, jenis hardisk dan kapasitasnya dan sebagainya. BIOS kemudian akan mencari, menginisialisasi dan menampilkan informasi dari Graphics Card. Kemudian akan mengecek device ROM lain seperti hardisk dan kemudian melakukan pengetesan RAM yaitu memory count up test. Setelah  semua test komponen berhasil dilakukan, BIOS kemudian akan mencari lokasi booting device dan Sistem Operasi. BIOS berfungsi sebagai konfigurasi sistem komputer saat pertamakali dijalankan, adapun hal yang dilakukan oleh BIOS antara lain :
  Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)
  Memuat dan menjalankan sistem operasi
  Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)

  Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
  Cara Akses BIOS
Untuk mengakses BIOS dapat kita lakukan dengan menekan tombol tertentu (biasanya tombol Delete atau F2) pada Keyboard pada saat pertama kali komputer dinyalakan. Akan terdapat tulisan misalnya "Pres F2 to enter setup", maka langsung aja kita tekan tombaol F2 berulang-ulang.

 Cara-cara setting BIOS sebelum melakukan instalasi sistem operasi pada computer :
1.  Hidupkan komputer dengan menekan tombol power pada komputer, atau jika komputer sudah dalam keadaan hidup maka anda bisa restart komputer.
2.  Setelah komputer menyala pertama kali, tekan tombol DELETE secara terus menerus untuk bisa meload tampilan bios komputer.
3. Setelah tampilan menu bios sudah muncul, maka kita pilih menu boot untuk memilih boot yang akan diprioritaskan
4.   Kemudian pilih boot device priority lalu ENTER untuk memilih perangkat yang diprioritaskan. 
5.  Jika menggunakan CD ROOM, maka pilih CD ROOM pada 1st Boot Device.
6.  Selanjutnya tekan F10 untuk menyimpan dan keluar, atau anda bisa mengikuti petunjuk yang ada bisa bawah atau samping menu bios.
7.    Kemudian komputer akan restart dengan sendirinya.
  Komponen BIOS
BIOS tersusun dari beberapa bagian/komponen  :
  BIOS Setup, program untuk merubah konfigurasi dasar komputer, yang terdiri dari bermacam menu yang kadang cukup rumit untuk mengaksesnya. Pelajari buku manualnya.
  Driver, ini adalah software untuk hardware dasar mis. Keyboard, video adapter, processor, harddisk dll.agar bisa berfungsi dalam mode DOS.
  Bootstraper,  agar komputer dapat menjalankan proses booting ke dalam OS yang ter install dalam komputer.

Troubleshooting dan Macam-macam BIOS

 Macam - Macam BIOS

1.      AMI-BIOS  
AMI BIOS  adalah BIOS dikembangkan dan dijual oleh Megatrends Amerika. Hal ini digunakan baik di perusahaan memiliki motherboard dan pada motherboard yang dijual oleh perusahaan lain. American Megatrends adalah satu-satunya pihak ketiga produsen BIOS motherboard juga memproduksi sendiri, meskipun dalam volume yang relatif kecil. Pada 2002, AMI BIOS adalah yang paling populer BIOS firmware untuk PC.
         Beep 1x           : RAM rusak atau tidak terpasang dengan benar
         Beep 6x           : Biasanya menunjukkan keyboard yang rusak, atau tidak terpasang dengan benar
         Beep 8x           : Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan benar pada slot.
         Beep 11x         : Checksum-Error. Periksalah baterai CMOS pada motherboard.

2.      Award-BIOS
         Beep 1x panjang terus menerus          :  RAM rusak, atau tidak terpasang dengan benar
         Beep 1x panjang, 1x pendek               :  Ada masalah dengan RAM atau Motherboard
         Beep 1x panjang, 2x pendek               :  Graphic card rusak atau tidak terpasang
dengan benar
         Beep 1x panjang, 3x pendek               :  Keyboard rusak atau tidak terpasang dengan
benar
         Beep 1x panjang, 9x pendek               :  Ada masalah dengan Bios / Bios rusak
         Beep pendek Tak terputus                  :  Ada masalah dengan penerimaan tegangan
(power)



3.      Phoenix-BIOS
Phoenix merupakan salah satu pabrikan BIOS yang dipakai di Indonesia . Mengembangkan dan mendukung perangkat lunak sistem inti untuk komputer pribadi dan perangkat komputasi lainnya. , produk Phoenix – biasa disebut sebagai BIOS (Basic Input / Output System) atau firmware – Dukungan dan mengaktifkan kompatibilitas, konektivitas, keamanan dan pengelolaan berbagai komponen dan teknologi yang digunakan dalam perangkat tersebut. Phoenix Technologies dan IBM mengembangkan El Torito standar.

         Beep 1x-1x-4x                         :  BIOS mengalami kerusakan
         Beep 1x-2x-1x                         :  Motherboard rusak
         Beep 1x-3x-1x                         :  Ram rusak atau tidak terpasang dengan benar
         Beep 3x-1x-1x                         :  Motherboard rusak
         Beep 3x-3x-4x                         :  Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan benar


4.  IBM-BIOS
         Tidak ada beep                  :  Power supply rusak, card monitor / RAM tidak
terpasang
         1 beep pendek                   :  Normal post dan PC dalam keadaan baik
         Beep terus menerus           :  Power supply rusak, card monitor / RAM tidak
terpasang
         Beep pendek berulang-ulang        :  Power supply rusak, card monitor / RAM
tidak terpasang
         1 beep panjang, 1 beep pendek     :  Masalah pada motherboard
         1 beep panjang, 2 beep pendek     :  Masalah bagian VGA card (mono)
         1 beep panjang,3 beep pendek      :  Masalah bagian VGA card (EGA)
         3 beep panjang                              :  Keyboard error
         1 beep panjang, blank monitor      :  VGA card sirkuit.


CMOS Setup Utility

Fungsi Tombol pada setup BIOS :
Esc / Escape => keluar dari setup BIOS
←↑→↓ => tombol memilih menu
D => modifikasi panjang field
F1 => mencari bantuan fungsi tombol
F2 => mengubah background BIOS
F5 => mengubah ke settingan terdahulu yang pernah ada
F6 => mengubah ke settingan yang paling optimal
F7 => menyetting ke performance terbaik
F10 => keluar dari setup BIOS dan menyimpan hasil settingan
Untuk memunculkan menu selanjutnya tekan tombol panah (arahkan pada menu yang dituju) kemudian tekan Enter.

Menu dalam BIOS :
1.  Standar CMOS Setup
2.  Advanced Setup
3. Power Management Setup
4. PCI / PnP Configuration
5.  Load Optimal Setting
6. Load Best Performance Setting
7. Features Setup
8. CPU PnP Setup
9. Hardware Monitor
10. Change Password
11. Exit


Comments


EmoticonEmoticon