NETWARE
NetWare
berkembang dari konsep yang sangat sederhana: file sharing,
bukan disk
berbagi. Pada tahun 1983 ketika pertama versi NetWare
dirancang,
semua produk lainnya bersaing didasarkan pada konsep berbagi
langsung
menyediakan akses disk. Novell alternatif
dari pendekatan telah
divalidasi
oleh IBM pada tahun 1984 dan membantu mempromosikan produk
mereka.
Dengan Novell NetWare, ruang disk yang dipakai bersama-sama
dalam bentuk
NetWare volumes, dibandingkan volume ke DOS. Klien
menjalankan
MS-DOS akan menjalankan khusus menghentikan dan tinggal
penduduk
(tsr) program yang memungkinkan mereka untuk peta lokal huruf
drive ke
volume NetWare. Klien harus masuk ke server untuk bisa
mengembangkan
peta volume, dan akses dapat dibatasi sesuai dengan nama
login.
Demikian pula, mereka dapat terhubung ke printer bersama berdedikasi
pada server,
dan cetak seperti printer yang terhubung secara lokal. Pada akhir
1990-an,
dengan konektivitas Internet booming, Internet’s TCP / IP protokol
menjadi
dominan di Lans.
Novell telah memperkenalkan terbatas TCP / IP
dukungan
terhadap klien file dan layanan cetak biasanya terkait dengan
NetWare
telah diperkenalkan di NetWare v5.0 (dirilis pada 1998). Pada awal-ke-pertengahan
tahun 1980-an Microsoft memperkenalkan mereka sendiri
dalam sistem
LAN LAN Manager berdasarkan bersaing NBF protokol. Awal
dalam upaya
untuk otot pada NetWare tidak berhasil, tetapi ini berubah
dengan
masuknya perbaikan jaringan dukungan pada Windows untuk
Workgroups,
dan kemudian sangat sukses Windows NT dan Windows 95. NT,
terutama
yang mirip dengan layanan yang ditawarkan oleh NetWare, tetapi
pada suatu
sistem yang juga bisa digunakan pada desktop, dan lainnya yang
terhubung
langsung ke desktop Windows NBF adalah dimana sekarang
hampir
universal.
Novell
NetWare adalah sebuah Network Operating
System (NOS) yang
menyediakan
akses file, remote transparan dan berbagai layanan jaringan
terdistribusi,
seperti sharing printer, email transfer dan akses database.
NetWare
berjalan pada lima lapisan model referensi OSI, berjalan pada media
protokol
apapun mulai dari Layer 2. Selain itu, NetWare berjalan pada hampir
semua jenis
system komputer dari Computer ke mainframe. NetWare dan
protokol
pendukungnya sering hidup berdampingan di saluran fisik yang sama
dengan
banyak protokol populer lainnya, termasuk TCP / IP, DECnet, dan
AppleTalk.
Novell
NetWare, diperkenalkan pada awal tahun 80an didasarkan pada Xerox
Network
Systems (Norton AntiVirus), didasarkan pada Arsitektur Client -Server Client. Novell NetWare mendukung
permintaan layanan seperti akses
file dan
akses printer dari server. Arsitektur Client
- Server Client juga
mendukung
akses remote transparan bagi pengguna netware melalui
prosedur
remote panggilan. Yaitu Sebuah prosedur panggilan yang dimulai
ketika
program Computer lokal pada client mengirimkan sebuah prosedur
panggilan ke
server. Kemudian server mengeksekusi prosedur remote
panggilan
tsb dan mengembalikan informasi yang diminta ke Client
UDP (User
Datagram Protocol)
UDP,
singkatan dari User Datagram
Protocol yaitu suatu protokol yang
berada pada
lapisan
transpor TCP/IP yang bekerja pada lapisan antar
host yang berguna untuk
membuat
komunikasi yang bersifat connectionless. Hal ini berarti suatu paket yang
dikirim
melalui jaringan dan mencapai komputer lain tanpa membuat suatu koneksi.
Sehingga
dalam perjalanan ke tujuan paket dapat hilang karena tidak ada koneksi
langsung
antara kedua host, jadi UDP sifatnya tidak realibel.
Karakteristik UDP:
Connectionless (tanpa koneksi)
Pesan-pesan
UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi
antara dua
host yang hendak bertukar informasi.
Unreliable (tidak andal)
Pesan-pesan
UDP akan dikirimkan sebagai datagram
tanpa adanya nomor urut atau
pesan
acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus
melakukan
pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi.
Umumnya,
protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan
layanan
keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik
atau dengan
menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim
pesan-pesan ke sebuah
protokol
lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam
jaringan
yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process
Identification
dan Destination Process Identification.
UDP tidak
menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:
UDP tidak menyediakan mekanisme
penyanggaan (buffering) dari data yang
masuk
ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang
harus
diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas
UDP.
UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi
data yang besar ke dalam
segmen-segmen
data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah,
protokol
lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data
yang
berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU
) yang
dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana
data tersebut dikirim. Karena,
jika ukuran
paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket
data yang
dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang
akhirnya
tidak jadi terkirim dengan benar.
UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh
TCP.
Penggunaan UDP
UDP sering
digunakan dalam beberapa tugas berikut:
Protokol yang "ringan"
(lightweight)
Untuk
menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan
aplikasi
membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan
fungsi-fungsi
spesifik dengan saling bertukar pesan.
Contoh dari
protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan
aplikasi
Domain Name System.
Transmisi broadcast
Karena UDP
merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu
dengan
sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah
protokol
lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan
menggunakan
alamat multicast atau broadcast. Hal ini
kontras dengan protokol TCP
yang hanya
dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam
protokol
NetBIOS Name Service.
Pesan-pesan
UDP
UDP, berbeda
dengan TCP yang memiliki satuan paket data yang disebut dengan
segmen,
melakukan pengepakan terhadap data ke dalam pesan-pesan UDP (UDP
Messages). Sebuah pesan UDP berisi header
UDP dan akan dikirimkan ke protokol
lapisan
selanjutnya (lapisan internetwork) setelah mengepaknya menjadi datagram
IP.
Enkapsulasi terhadap pesan-pesan UDP
oleh protokol IP dilakukan dengan
menambahkan
header IP dengan protokol IP nomor 17 (0x11). Pesan UDP dapat
memiliki
besar maksimum 65507
byte: 65535
(2
)-20 (ukuran terkecil dari header

IP)-8
(ukuran dari header UDP)
byte. Datagram IP yang dihasilkan dari proses
enkapsulasi
tersebut, akan dienkapsulasi kembali dengan menggunakan header
dan
trailer
protokol lapisan Network Interface yang digunakan oleh host tersebut.
Port UDP
Seperti
halnya TCP, UDP juga memiliki saluran untuk mengirimkan informasi antar
host, yang
disebut dengan UDP Port. Untuk menggunakan protokol UDP,
sebuah
aplikasi
harus menyediakan alamat IP dan nomor UDP Port dari host yang dituju.
Sebuah UDP
port berfungsi sebagai sebuah
multiplexed message queue, yang
berarti
bahwa UDP port tersebut dapat menerima beberapa pesan secara sekaligus.
Setiap port
diidentifikasi dengan nomor yang unik. Tabel di bawah ini mendaftarkan
beberapa UDP
port yang telah dikenal secara luas.
Cara Kerja UDP
1. Paket berisi port client dan port sumber
berbentuk file text dikirimkan ke server
dalam UDP
header
2. Paket berisi port client dan port sumber
berbentuk file audio dikirimkan ke
server dalam
UDP header
3. UDP tujuan membaca nomor port tujuan dan
memproses data
4. Paket asli memiliki port tujuan sehingga
server dapat mengirimkan data
kembali ke
ftfp client
5. Untuk point 3 dan 4 berulang lagi saat server
menerima file audio dari client
6. saat aplikasi yang ingin mengirim data, UDP
tidak akan mem-buffer atau
mem-fragmen
data.
7. Karena UDP tidak mem-fragmen data, jika data yang lebih besar dari MTU,
lapisan IP
yang harus mem-fragmen nya
Pada internet protocol suite , layer transport
merupakan layer yang berada diatas
layer network. Jika layer network berfungsi untuk
mengatur transfer data antar end
-system,
maka fungsi dari layer transport ini adalah untuk mengatur transfer data
antar
proses. Proses yang terjadi pada saat transfer data ini bisa menggunakan
berbagai
macam protocol seperti ;UDP (User
Datagram Protocol), TCP Transmisson
Control
Protocol), DCCP (Diagram Congestion
Control Protocol), SCTP (Stream
Control
Transmission Protocol), dan RSVP
(Resource Reservation Protocol).
Dimana tiap
-tiap protocol tersebut memiliki
karakteristik dan fungsi yang berbeda -beda.Diantara beberapa protokol pada layer tersebut yang paling
sering digunakan
adalah UDP dan
TCP.
Sejarah
TCP/IP
Sejarah
TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket
switching
digital yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects
Agency) pada
tahun 1969.Sementara itu ARPANET terus bertambah besar sehingga
protokol
yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node
yang semakin
banyak.Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protokol
komunikasi
yang lebih umum, yakni TCP/IP.Ia diadopsi menjadi standard ARPANET
pada tahun
1983.
Untuk memudahkan
proses konversi, DARPA juga mendanai
suatu proyek
yang
mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah
perkawinan
antara UNIX dan TCP/IP..Pada awalnya internet digunakan untuk
menunjukan
jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin
berkembangnya
jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang
digunakan
untuk semua kelas jaringan.Internet digunakan untuk menunjuk pada
komunitas
jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol
TCP/IP.
Perkembangan
TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar de-facto jaringan
komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu
sendiri yang
merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :
Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan
standar protokol terbuka
sehingga
tersedia secara luas. Semua orang bisa
mengembangkan perangkat
lunak untuk
dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini membuat
pemakaian
TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian
oleh
berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.
Tidak tergantung pada perangkat keras atau
sistem operasi jaringan
tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan
bermacam macam network,
misalnya
Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.
Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global, memungkinkan
komputer
dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh
jaringan,
walaupun jaringannya sebesar jaringan
worldwide Internet. Setiap
komputer
yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki
address yang
hanya dimiliki olehnya.
TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang
memungkinkan
diterapkan pada internetwork.
Arsitektur
dan Protokol Jaringan TCP/IP
Dalam
arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan ( layer
)
yang
memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International
Standard
Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan
komputer
yang dikenal dengan nama Open System Interconnection ( OSI ).
Adapun
rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb :
§ Physical
Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan
terbawah yang mendefinisikan
besaran
fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat
bervariasi
bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan.
TCP/IP
bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan berbagai
jaringan
dengan media fisik yang berbeda-beda.
·
NetworkAccessLayer
mempunyai fungsi yang mirip dengan
Data Link layer pada
OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data
frame-frame data pada media fisik yang
digunakan
secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan
koreksi
kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang
digunakan
pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan
Etehernet,
AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.
·
InternetLayer
mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak
yang berada
pada jaringan yang berbeda seperti
Network Layer pada OSI. Pada
jaringan
Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal,
lapisan ini
bertugas untuk menjamin agar suatu paket
yang dikirimkan dapat
menemukan
tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki
peranan
penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah
luas
(worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:
Addressing, yakni melengkapi setiap datagram
dengan alamat Internet dari
tujuan.
Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol
Address ( IP
Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP
berada pada level ini (software), maka jaringan
TCP/IP independen dari jenis
media dan
komputer yang digunakan.
Routing, yakni menentukan ke mana datagram
akan dikirim agar mencapai
tujuan yang
diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet
Protocol
(IP). Sebagai protokol yang bersifat
connectionless, proses routing
sepenuhnya
ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap
paket yang
dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada
jaringan
TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam
penyampaian datagram dari
penerima ke
tujuan.
Transport Layer
mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara
end to end
host secara handal. Lapisan ini menjamin
bahwa informasi yang diterima
pada sisi
penerima adalah sama dengan informasi
yang dikirimkan pada pengirim.
Untuk itu,
lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
Flow
Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut
harus diatur
sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data
dengan
kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan
sejumlah
informasi
yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari
kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang
diterima, maka
penerima
tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang
paket data
yang mengandung kesalahan tadi. Namun
hal ini dapat menimbulkan
delay yang
cukup berartii.
Pada TCP/IP,
protokol yang dipergunakan adalah
Transmission Control Protocol
(TCP) atau
User Datagram Protocol( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang
membutuhkan
keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang
membutuhkan
panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi.
TCP memiliki
fungsi flow control dan error
detection dan bersifat connection
oriented.
Sebaliknya pada
UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme
pemeriksaan
data dan flow control, sehingga UDP
disebut juga unreliable
protocol.Untuk
beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan,
beberapa
aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya
adalah
aplikasi database yang hanya bersifat
query dan response, atau aplikasi lain
yang sangat
sensitif terhadap delay seperti video
conference. Aplikasi seperti ini
dapat
mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti),
namun akan
tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.
·
Application
Layer merupakan lapisan terakhir
dalam arsitektur TCP/IP yang
berfungsi
mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan.Karena itu,
terdapat
banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP
yang dapat
dijalankan. Contohnya adalah SMTP (
Simple Mail Transfer Protocol )
untuk
pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP
(Hyper
Text
Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol)
untuk
distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya
menggunakan
protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini
dinamai
dengan TCP/IP.
Pengiriman
dan Penerimaan Paket Data
Layer-layer
dan protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP
menggambarkan
fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap
lapisan
menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya, kemudian memproses
data
tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan meneruskannya ke lapisan
berikutnya. Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi
aliran data antara pengirim
dan penerima
melalui lapisan-lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah dari
atas ke
bawah. Data dari user maupun suatu aplikasi dikirimkan ke Lapisan Transport
dalam bentuk
paket-paket dengan panjang tertentu. Protokol menambahkan
sejumlah bit
pada setiap paket sebagai header yang berisi informasi mengenai urutan
segmentasi
untuk menjaga integritas data dan bit-bit pariti untuk deteksi dan koreksi
kesalahan.
Dari Lapisan
Transport, data yang telah diberi header tersebut diteruskan ke
Lapisan
Network / Internet. Pada lapisan ini terjadi penambahan header oleh protokol
yang berisi
informasi alamat tujuan, alamat pengirim dan informasi lain yang
dibutuhkan
untuk melakukan routing. Kemudian terjadi pengarahan routing data,
yakni ke
network dan interface yang mana data akan dikirimkan, jika terdapat lebih
dari satu
interface pada host. Pada lapisan ini juga dapat terjadi segmentasi data,
karena
panjang paket yang akan dikirimkan harus disesuaikan dengan kondisi media
komunikasi
pada network yang akan dilalui.
Selanjutnya
data menuju Network Access Layer (Data Link) dimana data akan
diolah
menjadi frame-frame, menambahkan informasi keandalan dan address pada
level link.
Protokol pada lapisan ini menyiapkan data dalam bentuk yang paling
sesuai untuk
dikirimkan melalui media komunikasi tertentu.
Terakhir
data akan sampai pada Physical Layer yang akan mengirimkan data
dalam bentuk
besaran-besaran listrik/fisik seperti tegangan, arus, gelombang radio
maupun
cahaya, sesuai media yang digunakan.
Di bagian
penerima, proses pengolahan data mirip seperti di atas hanya
dalam urutan
yang berlawanan (dari bawqah ke atas). Sinyal yang diterima pada
physical
layer akan diubah dalam ke dalam data. Protokol akan memeriksa
integritasnya
dan jika tidak ditemukan error t header yang ditambahkan akan dilepas.
Selanjutnya
data diteruskan ke lapisan network. Pada lapisan ini, address
tujuan dari
paket data yang diterima akan diperiksa. Jika address tujuan merupakan
address host
yang bersangkutan, maka header lapisan network akan dicopot dan
data akan
diteruskan ke lapisan yang diatasnya. Namun jika tidak, data akan di
forward ke
network tujuannya, sesuai dengan informasi routing yang dimiliki.
Pada lapisan
Transport, kebenaran data akan diperiksa kembali,
menggunakan
informasi header yang dikirimkan oleh pengirim. Jika tidak ada
kesalahan,
paket-paket data yang diterima akan disusun kembali sesuai urutannya
pada saat
akan dikirim dan diteruskan ke lapisan aplikasi pada penerima.
Proses yang
dilakukan tiap lapisan tersebut dikenal dengan istilah
enkapsulasi
data. Enkapsulasi ini sifatnya transparan.Maksudnya, suatu lapisan tidak
perlu
mengetahui ada berapa lapisan yang ada di atasnya maupun di
bawahnya.Masing-masing
hanya mengerjakan tugasnya.Pada
pengirim, tugas ini
adalah
menerima data dari lapisan diatasnya, mengolah data tersebut sesuai dengan
fungsi
protokol, menambahkan header protokol dan meneruskan ke lapisan di
bawahnya.
Pada penerima,
tugas ini adalah menerima data dari lapisan di bawahnya,
mengolah
data sesuai fungsi protokol, mencopot header protokol tersebut dan
meneruskan
ke lapisan di atasnya.
Internet
Protocol
Internet
Protocol (IP) berfungsi menyampaikan paket data ke alamat yang
tepat. Oleh
karena itu Internet Protokol memegang peranan yang sangat penting dari
jaringan
TCP/IP. Karena semua aplikasi jaringan TCP/IP pasti bertumpu kepada
Internet
Protocol agar dapat berjalan dengan baik.
IP merupakan
protokol pada network layer yang bersifat :
Connectionless, yakni setiap paket data yang
dikirim pada suatu saat akan
melalui rute
secara independen. Paket IP (datagram)
akan melalui rute yang
ditentukan
oleh setiap router yang dilalui oleh
datagram tersebut. Hal ini
memungkinkan
keseluruhan datagram tiba di tempat tujuan dalam urutan yang
berbeda
karena menempuh rute yang berbeda pula.
Unreliable
atau ketidakandalan yakni Protokol IP tidak menjamin datagram yang
dikirim
pasti sampai ke tempat tujuan. Ia hanya akan melakukan best effort
delivery yakni melakukan usaha sebaik-baiknya agar
paket yang dikirim tersebut
sampai ke
tujuan.
Suatu
datagram bisa saja tidak sampai dengan
selamat ke tujuan karena
beberapa hal
berikut:
Adanya bit error pada saat pentransmisian
datagram pada suatu medium
Router
yang dilewati mendiscard datagram
karena terjadinya kongesti dan
kekurangan
ruang memori buffer
Putusnya rute ke tujuan untuk sementara waktu
akibat adanya router yang down
Terjadinya
kekacauan routing, sehingga datagram mengalami looping
IP juga
didesain untuk dapat melewati berbagai media komunikasi yang
memiliki
karakteristik dan kecepatan yang berbeda-beda. Pada jaringan Ethernet,
panjang satu
datagram akan lebih besar dari panjang datagram pada jaringan publik
yang
menggunakan media jaringan telepon, atau pada jaringan wireless. Perbedaan
ini
semata-mata untuk mencapai
throughput yang baik pada
setiap media.Pada
umumnya,
semakin cepat kemampuan transfer data pada media tersebut, semakin
besar
panjang datagram maksimum yang digunakan. Akibat dari perbedaan ini,
datagram IP
dapat mengalami fragmentasi ketika berpindah dari media kecepatan
tinggi ke
kecepatan rendah (misalnya dari LAN
Ethernet 10 Mbps ke leased line
menggunakan Point-to-Point Protocol dengan kecepatan 64 kbps). Pada router/host
penerima,
datagram yang ter-fragmen ini harus disatukan kembali sebelum
diteruskan
ke router berikutnya, atau ke lapisan transport pada host tujuan. Hal ini
menambah
waktu pemrosesan pada router dan menyebabkan delay.
Perbandingan
Arsitektur OSI dan TCP/IP
Pengertian
jaringan komputer walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi
dari
lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP.
Adapun
rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb :
§ Physical
Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan
terbawah yang
mendefinisikan
besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan
ini dapat
bervariasi bergantung pada media
komunikasi pada jaringan yang
bersangkutan.
TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan
mengintegralkan
berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.
§ Network Access
Layer mempunyai fungsi yang mirip
dengan Data Link
layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran
data frame-frame data pada media
fisik yang
digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk
deteksi dan
koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh
protokol
yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk
jaringan
Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.
§ Internet Layer
mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua
pihak yang
berada pada jaringan yang berbeda seperti
Network Layer pada OSI.
Pada
jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan
lokal,
lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat
menemukan
tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki
peranan
penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah
luas
(worldwide Internet).
Beberapa
tugas penting pada lapisan ini adalah:
1. Addressing,
yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari
tujuan.
Alamat pada protokol inilah yang dikenal
dengan Internet Protocol Address (
IP Address).
Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada
level ini
(software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer
yang
digunakan.
2. Routing, yakni
menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai
tujuan yang
diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol
(IP).
Sebagai protokol yang bersifat
connectionless, proses routing sepenuhnya
ditentukan
oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang
dikirimkannya
untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah
yang sangat
menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
§ Transport Layer
mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data
antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa
informasi yang
diterima
pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada
pengirim.
Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa
fungsi penting antara lain :
Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah
menjadi paket-paket
tersebut
harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data
dengan
kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
Error Detection. Pengirim
dan penerima juga melengkapi data dengan
sejumlah
informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan
bebas dari
kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima,
maka
penerima tidak akan menerima data tersebut.
Pengirim akan mengirim ulang
paket data
yang mengandung kesalahan tadi. Namun
hal ini dapat menimbulkan
delay yang
cukup berartii.
Pada TCP/IP,
protokol yang dipergunakan adalah
Transmission Control
Protocol (TCP) atau
User Datagram Protocol ( UDP ).
TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data, sedangkan
UDP digunakan untuk
aplikasi
yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut
keandalan
yang tinggi. TCP memiliki fungsi flow
control dan error detection dan
bersifat
connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless tidak
ada
mekanisme pemeriksaan data dan flow
control, sehingga UDP disebut juga
unreliable
protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan
penyederhanaan,
beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol
transport.
Contohnya adalah aplikasi database yang hanya bersifat query
dan
response,
atau aplikasi lain yang sangat sensitif terhadap delay seperti video
conference.
Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara
masih bisa
dimengerti), namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay
yang cukup
berarti.
§ Application
Layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang
berfungsi
mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu,
terdapat
banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP
yang dapat
dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol )
untuk
pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP
(Hyper
Text
Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol)
untuk
distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya
menggunakan
protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini
dinamai
dengan TCP/IP.
TCP/IP layer
merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalahProtocol Independen.3.
Layer
teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan
sessiondirepresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP,yaitu layer.
Semua
standard yang digunakan pada jaringan TCP/IP dapat diperoleh secaracuma-cuma
dari berbagai komputer di InterNet, tidak seperti OSI.
Perkembangan
ISO/OSI tersendat tidak seperti TCP/IP.
Untuk jangka
panjang, kemungkinan TCP/IP akan menjadi standart dunia jaringankomputer, tidak
seperti OSI.
OSI
mengembangkan modelnya berdasarkan teori, sedangkan TCPmengembangkan modelnya
setelah sudah diimplementasikan.
TCP/IP
mengombinasikan presentation dan session layer OSI ke
dalam applicationlayer.
TCP/IP
mengombinasikan data link dan physical layers OSI ke dalam satu layer.
TCP/IP lebih
sederhana dengan 4 layer.
TCP/IP lebih
kredibel karena protokolnya. Tidak ada network dibangun dengan protokol
OSI,walaupun setiap orang menggunakan model OSI untuk memandu pikiran
mereka.
Persamaan
antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
1) Keduanya memiliki layer (lapisan).
2) Sama – sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda.
3) Memiliki transport dan network layer yang sama.
4) Asumsi dasar keduanya adalah menggunakan teknologi packet switching.
5) Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
6) Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog telephone).
7) TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”
1) Keduanya memiliki layer (lapisan).
2) Sama – sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda.
3) Memiliki transport dan network layer yang sama.
4) Asumsi dasar keduanya adalah menggunakan teknologi packet switching.
5) Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
6) Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog telephone).
7) TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”
OSI LAYER :
1. Physical
Layer.
Ini adalah layer yang paling sederhana yang berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.
Fungsi physical layer antara lain :Untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
2. Data-link layerLayer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.
Fungsi data-link layer antara lain:
Untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
3. Network Layer
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware.
Fungsi network layer antara lain:
Untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
4. Transport Layer
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
Fungsi transport layer antara lain:
Untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
5. Session Layer
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
Fungsi session layer antara lain:
Untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Dan juga mengendalikan dialog antar aplikasi.
6. Presentation Layer
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.
Fungsi presentation layer antara lain:
Untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
7. Aplication Layer
Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.
Fungsi application layer antara lain:
Sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Model TCP/IP
Ini adalah layer yang paling sederhana yang berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.
Fungsi physical layer antara lain :Untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
2. Data-link layerLayer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.
Fungsi data-link layer antara lain:
Untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
3. Network Layer
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware.
Fungsi network layer antara lain:
Untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
4. Transport Layer
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
Fungsi transport layer antara lain:
Untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
5. Session Layer
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
Fungsi session layer antara lain:
Untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Dan juga mengendalikan dialog antar aplikasi.
6. Presentation Layer
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.
Fungsi presentation layer antara lain:
Untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
7. Aplication Layer
Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.
Fungsi application layer antara lain:
Sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Model TCP/IP
TCP/IP :
TCP/IP protocol suite terdiri dari 4 layers: Applikasi, Transport, Internetwork, dan network interface. Layer tersebut dapat dilihat sebagai hirarki seperti di bawah ini
1. Physical Layer
Physical layer mendefinisikan karakteristik yang dibutuhkan hardware untuk membawa sinyal data transmisi. Hal hal seperti level tegangan, nomor dan lokasi pin interface, didefinisikan pada layer ini.
2. Network Access Layer
Protokol pada layer ini menyediakan media bagi system untuk mengirimkan data ke device lain yang terhubung secara langsung. Dalam literatur yang digunakan dalam tulisan ini, Network Access Layer merupakan gabungan antara Network, Data Link dan Physical layer. Fungsi Network Access Layer dalam TCP/IP disembunyikan, dan protokol yang lebih umum dikenal (IP, TCP, UDP, dll) digunakan sebagai protokol-level yang lebih tinggi.
Fungsi dalam layer ini adalah mengubah IP datagram ke frame yang ditransmisikan oleh network, dan memetakan IP Address ke physical address yang digunakan dalam jaringan. IP Address ini harus diubah ke alamat apapun yang diperlukan untuk physical layer untuk mentransmisikan datagram.
3. Internet Layer
Diatas Network Access Layer adalah Internet Layer. Internet Protocol adalah jantung dari TCP/IP dan protokol paling penting pada Internet Layer (RFC 791). IP menyediakan layanan pengiriman paket dasar pada jaringan tempat TCP/IP network dibangun. Seluruh protokol, diatas dan dibawah Internet layer, menggunakan Internet Protokol untuk mengirimkan data. Semua data TCP/IP mengalir melalui IP, baik incoming maupun outgoing, dengan mengabaikan tujuan terakhirnya.
4. Transport Layer
Dua protokol utama pada layer ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). TCP menyediakan layanan pengiriman data handal dengan end-to-end deteksi dan koreksi kesalahan. UDP menyediakan layanan pengiriman datagram tanpa koneksi (connectionless) dan low-overhead. Kedua protokol ini mengirmkan data diantara Application Layer dan Internet Layer. Programmer untuk aplikasi dapat memilih layanan mana yang lebih dibutuhkan untuk aplikasi mereka.
5. Application Layer
Pada sisi paling atas dari arsitektur protokol TCP/IP adalah Application Layer. Layer ini termasuk seluruh proses yang menggunakan transport layer untuk mengirimkan data. Banyak sekali application protocol yang digunakan saat ini. Beberapa diantaranya adalah :
-TELNET, yaitu Network Terminal Protocol, yang menyediakan remote login dalam jaringan.
-FTP, File Transfer Protocol, digunakan untuk file transfer.
-SMTP, Simple Mail Transfer Protocol, dugunakan untuk mengirimkan electronic mail.
-DNS, Domain Name Service, untuk memetakan IP Address ke dalam nama tertentu.
-RIP, Routing Information Protocol, protokol routing.
-OSPF, Open Shortest Path First, protokol routing.
-NFS, Network File System, untuk sharing file terhadap berbagai host dalam jaringan.
-HTTP, Hyper Text Transfer Protokol, protokol untuk web browsing.
Protokol
Peer to Peer
Jaringan peer to peer adalah sebuah
jaringan komputer dimana setiap komputer disusun dan dihubungkan satu sama lain
tanpa adanya kontrol terpusat yang berperan sebagai server murni. Setiap
komputer yang ada dalam jaringan peer to peer menawarkan layanan yang sama
sehingga server bisa sebagai client atau client juga bisa sebagai server.
jaringan peer to peer cocok digunakan untuk jaringan dengan kapasitas kecil.
Peer-to-peer
(P2P)
Peer-to-peer
(P2P) komputer atau jaringan adalah arsitektur aplikasi
terdistribusi
yang partisi tugas atau beban kerja antara rekan-rekan. Peer sama-sama
istimewa,
peserta equipotent dalam aplikasi. Mereka dikatakan membentuk jaringan
peer-to-peer
node.
Peer membuat
sebagian dari sumber daya mereka, seperti kekuatan
pemrosesan,
penyimpanan disk atau bandwidth jaringan, langsung tersedia untuk
peserta jaringan
lain, tanpa memerlukan koordinasi pemerintah pusat dengan server
atau host
yang stabil. Peer keduanya pemasok dan konsumen sumber daya, berbeda
dengan model
client-server tradisional di mana hanya server pasokan, dan klien
konsumsi.
Struktur aplikasi
peer-to-peer dipopulerkan oleh sistem file sharing seperti
Napster.
Paradigma komputasi peer-to-peer telah mengilhami struktur baru dan
filsafat di
daerah lain interaksi manusia. Dalam konteks sosial, peer-to-peer sebagai
meme yang
mengacu pada jejaring sosial egaliter yang saat ini muncul di seluruh
masyarakat,
dimungkinkan oleh teknologi internet pada umumnya

jaringan tipe peer to peer diistilahkan
non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni
melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.
keunggulan dan kelemahan jaringan tipe peer
to peer
Keunggulan nya
1. Antar komputer dalam jaringan dapat saling
berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti : harddisk, drive, fax/modem,
printer.
2. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan
dengan tipe jaringan client server, salah satunya karena tidak memerlukan
adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan
menyediakan fasilitas jaringan.
3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu
server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara
keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kelemahan nya
1. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena
pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat
dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara
server dengan workstation.
2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan
client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian
fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing
user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
4.
Karena data jaringan
tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan
oleh masing-masing komputer tersebut.
Setting IP pada Windows
1.
Klik tombol Start lalu pilih Control Panel
2. Kemudian pilih Network
And Internet Connection
3. Dan klik Network
Connections
4. Pada Local Area
Connection klik kanan lalu pilih properties
5. Dan kemudian kllik 2
kali pada internet protocol atau TCP/IP
6. Lalu atur IP dengan,
IP=10.20.30.25
Subnet Mask=255.255.255.224
Default Gateway=10.20.30.1
DNS Server=192.168.1.254
Alternet DNS Server= 202.134.0.15
7. Setelah IP
diatur kemudian klik ok.
8. Setelah IP diatur kemudian langkah selanjutnya adalah menguji IP yang kita gunakan tadi, untuk mengetahui IP terhubung ke IP lain, dengan menggunaan CMD di windows
9. Untuk ke CMD di windows adalah, klik Start>All Programs>Accessories>dan Pilih Command Promt
8. Setelah IP diatur kemudian langkah selanjutnya adalah menguji IP yang kita gunakan tadi, untuk mengetahui IP terhubung ke IP lain, dengan menggunaan CMD di windows
9. Untuk ke CMD di windows adalah, klik Start>All Programs>Accessories>dan Pilih Command Promt
10. Kemudian untuk
menguji connection dengan IP lain
caranya, ketikkan pada CMD,
Ping 10.20.30.27 –t
maka akan muncul gambar seperti berikut,,
caranya, ketikkan pada CMD,
Ping 10.20.30.27 –t
maka akan muncul gambar seperti berikut,,
11. Setelah
mendapat balasan “Reply. . .” berarti IP anda terhubung dengan IP 26
12. Dan berhasillah kita megkonfigurasi IP di Windows XP :)
12. Dan berhasillah kita megkonfigurasi IP di Windows XP :)
Setting IP pada Linux.
Untuk setting jaringan di Linux mungkin agak susah
karena kita tidak biasa dengan OS yang satu ini, tapi tetap perlu dicoba ya
teman-teman Untuk
setting jaringan di Linux bisa melalui dua cara yaitu command line dan GUI.
Melalui command line:
Kita hanya perlu mengedit file /etc/network/interfaces dan
mengisinya dengan settingan yang diinginkan. Caranyai:
1. Buka Terminal, jalankan perintah : sudo nano
/etc/network/interface
2. Misalnya kita mempunyai koneksi eth0 yang
terhubung, dan ingin memberi IP address baru seperti ini :
IP:192.168.1.120
Subnet mask /
Netmask:255.255.255.0
Gateway:192.168.1.254
yang perlu kita lakukan adalah menambahkan baris
berikut ini:
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.1.120
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.254
3. Save, dengan menekan Ctrl – X – Y
Selanjutnya kita masih
harus mengedit DNS Server, kita perlu mengedit/etc/resolv.conf:
1. Buka Terminal, jalankan perintah ini:
1. Buka Terminal, jalankan perintah ini:
sudo
nano /etc/resolv.conf
|
2. Masukkan DNS,
misalnya anda ingin menggunakan DNS dari Google (8.8.8.8), masukkan dengan
format seperti ini:
nameserver 8.8.8.8
nameserver 8.8.8.8
3. Setelah semua settingan diatas di isi, kita harus
membuat agar sistem membaca atau mengenali settingan yang kita buat, jalankan
perintah ini pada terminal: sudo /etc/init.d/networking restart
Melalui GUI :
1. Klik-kanan pada icon
networkmanager (ditunjukkan dengan icok jaringan), lalu pilih Edit
Connections.
2. Pada tab Wired (koneksi kabel), klik pada tombol Add untuk menambah settingan baru
3. Masuk ke tab IPv4 Settings dan isi settingannya:
Method : Manual
address 192.168.1.120
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.254
4. Setelah settingan selesai diisi, klik Apply
5. Klik pada NetworkManager dan pilih settingan yang
baru saja dibuat. Jika muncul ‘Connection Established’ berarti telah berhasil.