Senin, 12 Desember 2016

protokol jaringan (3.5)

PROTOKOL JARINGAN


NETWARE
NetWare berkembang dari konsep yang sangat sederhana: file sharing,
bukan disk berbagi. Pada tahun 1983 ketika pertama versi NetWare
dirancang, semua produk lainnya bersaing didasarkan pada konsep berbagi
langsung menyediakan akses disk. Novell alternatif  dari pendekatan telah
divalidasi oleh IBM pada tahun 1984 dan membantu mempromosikan produk
mereka. Dengan Novell NetWare, ruang disk yang dipakai bersama-sama
dalam bentuk NetWare volumes, dibandingkan volume ke DOS. Klien

menjalankan MS-DOS akan menjalankan khusus menghentikan dan tinggal
penduduk (tsr) program yang memungkinkan mereka untuk peta lokal huruf
drive ke volume NetWare. Klien harus masuk ke server untuk bisa
mengembangkan peta volume, dan akses dapat dibatasi sesuai dengan nama
login. Demikian pula, mereka dapat terhubung ke printer bersama berdedikasi
pada server, dan cetak seperti printer yang terhubung secara lokal. Pada akhir
1990-an, dengan konektivitas Internet booming, Internet’s TCP / IP protokol
menjadi dominan di Lans.
 Novell telah memperkenalkan terbatas TCP / IP
dukungan terhadap klien file dan layanan cetak biasanya terkait dengan
NetWare telah diperkenalkan di NetWare v5.0 (dirilis pada 1998). Pada awal-ke-pertengahan tahun 1980-an Microsoft memperkenalkan mereka sendiri
dalam sistem LAN LAN Manager berdasarkan bersaing NBF protokol. Awal
dalam upaya untuk otot pada NetWare tidak berhasil, tetapi ini berubah
dengan masuknya perbaikan jaringan dukungan pada Windows untuk
Workgroups, dan kemudian sangat sukses Windows NT dan Windows 95. NT,
terutama yang mirip dengan layanan yang ditawarkan oleh NetWare, tetapi
pada suatu sistem yang juga bisa digunakan pada desktop, dan lainnya yang
terhubung langsung ke desktop Windows NBF adalah dimana sekarang
hampir universal.
Novell NetWare adalah sebuah  Network Operating System (NOS) yang
menyediakan akses file, remote transparan dan berbagai layanan jaringan
terdistribusi, seperti sharing printer, email transfer dan akses database.
NetWare berjalan pada lima lapisan model referensi OSI, berjalan pada media
protokol apapun mulai dari Layer 2. Selain itu, NetWare berjalan pada hampir
semua jenis system komputer dari Computer ke mainframe. NetWare dan
protokol pendukungnya sering hidup berdampingan di saluran fisik yang sama
dengan banyak protokol populer lainnya, termasuk TCP / IP, DECnet, dan
AppleTalk.
Novell NetWare, diperkenalkan pada awal tahun 80an didasarkan pada  Xerox
Network Systems (Norton AntiVirus), didasarkan pada Arsitektur Client  -Server Client. Novell NetWare mendukung permintaan layanan seperti akses
file dan akses printer dari server. Arsitektur Client  -  Server Client juga
mendukung akses remote transparan bagi pengguna netware melalui
prosedur remote panggilan. Yaitu Sebuah prosedur panggilan yang dimulai
ketika program Computer lokal pada client mengirimkan sebuah prosedur
panggilan ke server. Kemudian server mengeksekusi prosedur remote
panggilan tsb dan mengembalikan informasi yang diminta ke Client

UDP (User Datagram Protocol)
UDP, singkatan dari  User Datagram Protocol  yaitu suatu protokol yang berada pada
lapisan transpor TCP/IP yang bekerja pada lapisan antar  host  yang berguna untuk
membuat komunikasi yang bersifat connectionless. Hal ini berarti suatu paket yang
dikirim melalui jaringan dan mencapai komputer lain tanpa membuat suatu koneksi.
Sehingga dalam perjalanan ke tujuan paket dapat hilang karena tidak ada koneksi
langsung antara kedua host, jadi UDP sifatnya tidak realibel.
Karakteristik UDP:
  Connectionless (tanpa koneksi)
Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi
antara dua host yang hendak bertukar informasi.
  Unreliable (tidak andal)
Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram  tanpa adanya nomor urut atau
pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus
melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi.
Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan
layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik
atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
  UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah
protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam
jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process
Identification dan Destination Process Identification.
UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:
  UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan  (buffering) dari data yang
masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang
harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas
UDP.
  UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam
segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah,
protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data
yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum  Transfer Unit/MTU
) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka  di mana data tersebut dikirim. Karena,
jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket
data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang
akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
  UDP tidak menyediakan mekanisme  flow-control, seperti yang dimiliki oleh
TCP.


Penggunaan UDP
UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
  Protokol yang "ringan" (lightweight)
Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan
aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan
fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan.
Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan
aplikasi Domain Name System.
  Transmisi broadcast
Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu
dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah
protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan
menggunakan alamat multicast  atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP
yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam
protokol NetBIOS Name Service.
Pesan-pesan UDP
UDP, berbeda dengan TCP yang memiliki satuan paket data yang disebut dengan
segmen, melakukan pengepakan terhadap data ke dalam pesan-pesan UDP (UDP
Messages).  Sebuah pesan UDP berisi  header  UDP dan akan dikirimkan ke protokol
lapisan selanjutnya (lapisan internetwork) setelah mengepaknya menjadi datagram
IP. Enkapsulasi terhadap pesan-pesan UDP  oleh protokol IP dilakukan dengan
menambahkan header IP dengan protokol IP nomor 17 (0x11). Pesan UDP dapat
memiliki besar maksimum 65507 

byte: 65535 (2)-20 (ukuran terkecil dari header
IP)-8 (ukuran dari  header  UDP)  byte.  Datagram IP  yang dihasilkan dari proses
enkapsulasi tersebut, akan dienkapsulasi kembali dengan menggunakan  header  dan
trailer protokol lapisan Network Interface yang digunakan oleh host tersebut.
Port UDP
Seperti halnya TCP, UDP juga memiliki saluran untuk mengirimkan informasi antar
host, yang disebut  dengan  UDP Port. Untuk menggunakan protokol UDP, sebuah
aplikasi harus menyediakan alamat IP dan nomor UDP Port dari host yang dituju.
Sebuah UDP port berfungsi sebagai sebuah  multiplexed message queue, yang
berarti bahwa UDP port tersebut dapat menerima beberapa pesan secara sekaligus.
Setiap port diidentifikasi dengan nomor yang unik. Tabel di bawah ini mendaftarkan
beberapa UDP port yang telah dikenal secara luas.

Cara Kerja UDP
1.  Paket berisi port client dan port sumber berbentuk file text dikirimkan ke server
dalam UDP header
2.  Paket berisi port client dan port sumber berbentuk file audio dikirimkan ke
server dalam UDP header
3.  UDP tujuan membaca nomor port tujuan dan memproses data
4.  Paket asli memiliki port tujuan sehingga server dapat mengirimkan data
kembali ke ftfp client
5.  Untuk point 3 dan 4 berulang lagi saat server menerima file audio dari client
6.  saat aplikasi yang ingin mengirim data, UDP tidak akan mem-buffer  atau
mem-fragmen data.
7.  Karena UDP tidak mem-fragmen  data, jika data yang lebih besar dari MTU,
lapisan IP yang harus mem-fragmen nya
Pada  internet protocol suite , layer transport merupakan layer yang berada diatas
layer  network. Jika layer network berfungsi untuk mengatur transfer data antar end
-system, maka fungsi dari layer transport ini adalah untuk mengatur transfer data
antar proses. Proses yang terjadi pada saat transfer data ini bisa menggunakan
berbagai macam  protocol seperti ;UDP (User Datagram Protocol), TCP Transmisson
Control Protocol),  DCCP (Diagram Congestion Control Protocol), SCTP (Stream
Control Transmission  Protocol), dan RSVP (Resource Reservation Protocol).
Dimana tiap -tiap protocol  tersebut memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda -beda.Diantara beberapa  protokol pada layer tersebut yang paling sering digunakan
adalah UDP dan TCP.


Sejarah TCP/IP
Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket
switching digital yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects
Agency) pada tahun 1969.Sementara itu ARPANET terus bertambah besar sehingga
protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node
yang semakin banyak.Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protokol
komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP.Ia diadopsi menjadi standard ARPANET
pada tahun 1983.
Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga  mendanai suatu proyek
yang mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah
perkawinan antara UNIX dan TCP/IP..Pada awalnya internet digunakan untuk
menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin
berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang
digunakan untuk semua kelas jaringan.Internet digunakan untuk menunjuk pada
komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol
TCP/IP.
Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar de-facto jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu
sendiri yang merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :
  Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol terbuka
sehingga tersedia secara luas.  Semua orang bisa mengembangkan perangkat
lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini membuat
pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian
oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan. 
  Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan
tertentu  sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network,
misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.
  Cara pengalamatan bersifat  unik dalam skala global, memungkinkan
komputer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh
jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan  worldwide  Internet. Setiap
komputer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki
address yang hanya dimiliki olehnya.
  TCP/IP memiliki fasilitas routing  dan jenis-jenis layanan lainnya yang
memungkinkan diterapkan pada internetwork.

Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IP
Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan (  layer  )
yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International
Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan
komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection ( OSI ).

Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb : 
§  Physical Layer  (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan
besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat
bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan.
TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan berbagai
jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.
·         NetworkAccessLayer  mempunyai fungsi yang mirip dengan  Data Link layer  pada
OSI.  Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang
digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan
koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang
digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan
Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.
·         InternetLayer  mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak
yang berada pada jaringan yang berbeda seperti  Network Layer  pada OSI. Pada
jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal,
lapisan ini bertugas untuk  menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat
menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki
peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah
luas (worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:
  Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari
tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol
Address ( IP Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP
berada  pada level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis
media dan komputer yang digunakan.
  Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai
tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet
Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat  connectionless, proses routing
sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap
paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada
jaringan TCP/IP lah yang sangat  menentukan dalam penyampaian datagram dari
penerima ke tujuan.
Transport  Layer  mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara
end to end host  secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima
pada sisi penerima adalah sama  dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim.
Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
  Flow  Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut
harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data
dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
  Error Detection. Pengirim  dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah
informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari
kesalahan.  Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka
penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang
paket data yang mengandung kesalahan tadi.  Namun hal ini dapat menimbulkan
delay yang cukup berartii.
Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah  Transmission Control Protocol
(TCP) atau User Datagram Protocol( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang
membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang
membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi.
TCP memiliki fungsi flow control  dan error detection  dan bersifat connection oriented.
Sebaliknya pada UDP yang bersifat  connectionless  tidak ada mekanisme
pemeriksaan data dan  flow control, sehingga UDP disebut juga  unreliable
protocol.Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan,
beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya
adalah aplikasi database yang hanya bersifat  query  dan  response, atau aplikasi lain
yang sangat sensitif terhadap delay seperti  video conference. Aplikasi seperti ini
dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti),
namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.
·         Application  Layer  merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang
berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan.Karena itu,
terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP
yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP (  Simple Mail Transfer Protocol  )
untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper
Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol)
untuk distribusi  news group  dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya
menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini
dinamai dengan TCP/IP.

Pengiriman dan Penerimaan Paket Data
Layer-layer dan protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP
menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap
lapisan menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya, kemudian memproses
data tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan meneruskannya ke lapisan
berikutnya.  Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi aliran data antara pengirim
dan penerima melalui lapisan-lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah dari
atas ke bawah. Data dari user maupun suatu aplikasi dikirimkan ke Lapisan Transport
dalam bentuk paket-paket dengan panjang tertentu. Protokol menambahkan
sejumlah bit pada setiap paket sebagai header yang berisi informasi mengenai urutan
segmentasi untuk menjaga integritas data dan bit-bit pariti untuk deteksi dan koreksi
kesalahan.
Dari Lapisan Transport, data yang telah diberi header tersebut diteruskan ke
Lapisan Network / Internet. Pada lapisan ini terjadi penambahan header oleh protokol
yang berisi informasi alamat tujuan, alamat pengirim dan informasi lain yang
dibutuhkan untuk melakukan routing. Kemudian terjadi pengarahan routing data,
yakni ke network dan interface yang mana data akan dikirimkan, jika terdapat lebih
dari satu interface pada host. Pada lapisan ini juga dapat terjadi segmentasi data,
karena panjang paket yang akan dikirimkan harus disesuaikan dengan kondisi media
komunikasi pada network yang akan dilalui.

Selanjutnya data menuju Network Access Layer (Data Link) dimana data akan
diolah menjadi frame-frame, menambahkan informasi keandalan dan address pada
level link. Protokol pada lapisan ini menyiapkan data dalam bentuk   yang paling
sesuai untuk dikirimkan melalui media komunikasi tertentu.
Terakhir data akan sampai pada Physical Layer yang akan mengirimkan data
dalam bentuk besaran-besaran listrik/fisik seperti tegangan, arus, gelombang radio
maupun cahaya, sesuai media yang digunakan.
Di bagian penerima, proses pengolahan data mirip seperti di atas hanya
dalam urutan yang berlawanan (dari bawqah ke atas). Sinyal yang diterima pada
physical layer akan diubah dalam ke dalam data. Protokol akan memeriksa
integritasnya dan jika tidak ditemukan error t header yang ditambahkan akan dilepas.
Selanjutnya data diteruskan ke lapisan network. Pada lapisan ini, address
tujuan dari paket data yang diterima akan diperiksa. Jika address tujuan merupakan
address host yang bersangkutan, maka header lapisan network akan dicopot dan
data akan diteruskan ke lapisan yang diatasnya. Namun jika tidak, data akan di
forward ke network tujuannya, sesuai dengan informasi routing yang dimiliki.
Pada lapisan Transport, kebenaran data akan diperiksa kembali,
menggunakan informasi header yang dikirimkan oleh pengirim. Jika tidak ada
kesalahan, paket-paket data yang diterima akan disusun kembali sesuai urutannya
pada saat akan dikirim dan diteruskan ke lapisan aplikasi pada penerima.
Proses yang dilakukan tiap lapisan tersebut dikenal dengan istilah
enkapsulasi data. Enkapsulasi ini sifatnya transparan.Maksudnya, suatu lapisan tidak
perlu mengetahui ada berapa lapisan yang ada di atasnya maupun di
bawahnya.Masing-masing hanya mengerjakan tugasnya.Pada  pengirim, tugas ini
adalah menerima data dari lapisan diatasnya, mengolah data tersebut sesuai dengan
fungsi protokol, menambahkan header protokol dan meneruskan ke lapisan di
bawahnya.

Pada penerima, tugas ini adalah menerima data dari lapisan di bawahnya,
mengolah data sesuai fungsi protokol, mencopot header protokol tersebut dan
meneruskan ke lapisan di atasnya.
Internet Protocol
Internet Protocol (IP) berfungsi menyampaikan paket data ke alamat yang
tepat. Oleh karena itu Internet Protokol memegang peranan yang sangat penting dari
jaringan TCP/IP. Karena semua aplikasi jaringan TCP/IP pasti bertumpu kepada
Internet Protocol agar dapat berjalan dengan baik.
IP merupakan protokol pada network layer yang bersifat :
  Connectionless, yakni setiap paket data yang dikirim pada suatu saat akan
melalui rute secara independen.  Paket IP (datagram) akan melalui rute yang
ditentukan oleh setiap  router yang dilalui oleh datagram tersebut. Hal ini
memungkinkan keseluruhan datagram tiba di tempat tujuan dalam urutan yang
berbeda karena menempuh rute yang berbeda pula.
  Unreliable  atau ketidakandalan yakni Protokol IP tidak menjamin datagram yang
dikirim pasti sampai ke tempat tujuan. Ia hanya akan melakukan  best effort
delivery  yakni melakukan usaha sebaik-baiknya agar paket yang dikirim tersebut
sampai ke tujuan.
Suatu datagram  bisa saja tidak sampai dengan selamat ke tujuan karena
beberapa hal berikut:
  Adanya bit error pada saat pentransmisian datagram pada suatu medium
  Router  yang dilewati mendiscard  datagram karena terjadinya kongesti dan
kekurangan ruang memori buffer
  Putusnya rute ke tujuan untuk sementara waktu akibat adanya router yang down
Terjadinya kekacauan routing, sehingga datagram mengalami looping
IP juga didesain untuk dapat melewati berbagai media komunikasi yang
memiliki karakteristik dan kecepatan yang berbeda-beda. Pada jaringan  Ethernet,
panjang satu datagram akan lebih besar dari panjang datagram pada jaringan publik
yang menggunakan media jaringan telepon, atau pada jaringan  wireless. Perbedaan
ini semata-mata untuk mencapai  throughput  yang baik pada setiap  media.Pada
umumnya, semakin cepat kemampuan transfer data pada media tersebut, semakin
besar panjang datagram maksimum yang digunakan. Akibat dari perbedaan ini,
datagram IP dapat mengalami fragmentasi ketika berpindah dari media kecepatan
tinggi ke kecepatan rendah (misalnya dari LAN  Ethernet  10 Mbps ke leased line
menggunakan  Point-to-Point Protocol  dengan kecepatan 64 kbps). Pada  router/host
penerima, datagram yang ter-fragmen ini harus disatukan kembali sebelum
diteruskan ke  router  berikutnya, atau ke  lapisan transport pada  host  tujuan. Hal ini
menambah waktu pemrosesan pada router dan menyebabkan delay.

Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP
Pengertian jaringan komputer walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi
dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitbWurk2w98seX9GOpbLro2ugKTWnydGPdXVPkvemg7MGy4INylVWgKIf2Aj0IYUJ5Jv2Vo7P1UIS_oIKIa59s4I8dKetpvYAIlvrOjoU1KEfPhs-ABk-BIQSdwXrFNAoiYDLg3Ey0Qs-q/s1600/1.jpg
Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb :
§  Physical Layer  (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang
mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan
ini dapat bervariasi bergantung  pada media komunikasi pada jaringan yang
bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan
mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.
§  Network  Access  Layer  mempunyai fungsi yang mirip dengan  Data Link
layer  pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media
fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk
deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh
protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk
jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.
§  Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua
pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti  Network Layer  pada OSI.
Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan
lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat
menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki
peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah
luas (worldwide Internet).
Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:
1.      Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari
tujuan. Alamat pada  protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address (
IP Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada
level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer
yang digunakan.
2.      Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai
tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol
(IP). Sebagai protokol yang bersifat  connectionless, proses routing sepenuhnya
ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang
dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah
yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
§  Transport  Layer  mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data
antara  end to end host  secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang
diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada
pengirim.
 Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
Flow  Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket
tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data
dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
Error Detection. Pengirim  dan penerima juga melengkapi data dengan
sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan
bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima,
maka penerima tidak akan menerima data tersebut.  Pengirim akan  mengirim ulang
paket data yang mengandung kesalahan tadi.  Namun hal ini dapat menimbulkan
delay yang cukup berartii.

Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah  Transmission Control
Protocol  (TCP) atau  User Datagram Protocol  ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk
aplikasi yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut
keandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi  flow control  dan  error detection  dan
bersifat connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless tidak
ada mekanisme pemeriksaan data dan  flow control, sehingga UDP disebut juga
unreliable protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan
penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol
transport. Contohnya adalah aplikasi database yang hanya bersifat  query  dan
response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif terhadap delay seperti  video
conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara
masih bisa dimengerti), namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay
yang cukup berarti.
§  Application Layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang
berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu,
terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP
yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol )
untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper
Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol)
untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya
menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini
dinamai dengan TCP/IP.
TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalahProtocol Independen.3.
Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan sessiondirepresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP,yaitu layer.
Semua standard yang digunakan pada jaringan TCP/IP dapat diperoleh secaracuma-cuma dari berbagai komputer di InterNet, tidak seperti OSI.
Perkembangan ISO/OSI tersendat tidak seperti TCP/IP.
Untuk jangka panjang, kemungkinan TCP/IP akan menjadi standart dunia jaringankomputer, tidak seperti OSI.
OSI mengembangkan modelnya berdasarkan teori, sedangkan TCPmengembangkan modelnya setelah sudah diimplementasikan.
TCP/IP mengombinasikan presentation dan session layer OSI ke dalam applicationlayer.
TCP/IP mengombinasikan data link dan physical layers OSI ke dalam satu layer.
TCP/IP lebih sederhana dengan 4 layer.
TCP/IP lebih kredibel karena protokolnya. Tidak ada network dibangun dengan protokol OSI,walaupun setiap orang menggunakan model OSI untuk memandu pikiran mereka.

  Persamaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :

1) Keduanya memiliki layer (lapisan).
2) Sama – sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda.
3) Memiliki transport dan network layer yang sama.
4) Asumsi dasar keduanya adalah menggunakan teknologi packet switching.
5) Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
6) Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog telephone).
7) TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”

OSI LAYER :

1. Physical Layer.
Ini adalah layer yang paling sederhana yang berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.
Fungsi physical layer antara lain :Untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

2. Data-link layerLayer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.

Fungsi data-link layer antara lain:
Untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

3. Network Layer
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware.

Fungsi network layer antara lain:
Untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.

4. Transport Layer
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
Fungsi transport layer antara lain:
Untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.

5. Session Layer
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
Fungsi session layer antara lain:
Untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Dan juga mengendalikan dialog antar aplikasi.

6. Presentation Layer
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.
Fungsi presentation layer antara lain:
Untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

7. Aplication Layer
Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.
Fungsi application layer antara lain:
Sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Model TCP/IP

TCP/IP :
TCP/IP protocol suite terdiri dari 4 layers: Applikasi, Transport, Internetwork, dan network interface. Layer tersebut dapat dilihat sebagai hirarki seperti di bawah ini

1. Physical Layer
Physical layer mendefinisikan karakteristik yang dibutuhkan hardware untuk membawa sinyal data transmisi. Hal hal seperti level tegangan, nomor dan lokasi pin interface, didefinisikan pada layer ini.

2. Network Access Layer
Protokol pada layer ini menyediakan media bagi system untuk mengirimkan data ke device lain yang terhubung secara langsung. Dalam literatur yang digunakan dalam tulisan ini, Network Access Layer merupakan gabungan antara Network, Data Link dan Physical layer. Fungsi Network Access Layer dalam TCP/IP disembunyikan, dan protokol yang lebih umum dikenal (IP, TCP, UDP, dll) digunakan sebagai protokol-level yang lebih tinggi.
Fungsi dalam layer ini adalah mengubah IP datagram ke frame yang ditransmisikan oleh network, dan memetakan IP Address ke physical address yang digunakan dalam jaringan. IP Address ini harus diubah ke alamat apapun yang diperlukan untuk physical layer untuk mentransmisikan datagram.

3. Internet Layer
Diatas Network Access Layer adalah Internet Layer. Internet Protocol adalah jantung dari TCP/IP dan protokol paling penting pada Internet Layer (RFC 791). IP menyediakan layanan pengiriman paket dasar pada jaringan tempat TCP/IP network dibangun. Seluruh protokol, diatas dan dibawah Internet layer, menggunakan Internet Protokol untuk mengirimkan data. Semua data TCP/IP mengalir melalui IP, baik incoming maupun outgoing, dengan mengabaikan tujuan terakhirnya.

4. Transport Layer
Dua protokol utama pada layer ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). TCP menyediakan layanan pengiriman data handal dengan end-to-end deteksi dan koreksi kesalahan. UDP menyediakan layanan pengiriman datagram tanpa koneksi (connectionless) dan low-overhead. Kedua protokol ini mengirmkan data diantara Application Layer dan Internet Layer. Programmer untuk aplikasi dapat memilih layanan mana yang lebih dibutuhkan untuk aplikasi mereka.

5. Application Layer
Pada sisi paling atas dari arsitektur protokol TCP/IP adalah Application Layer. Layer ini termasuk seluruh proses yang menggunakan transport layer untuk mengirimkan data. Banyak sekali application protocol yang digunakan saat ini. Beberapa diantaranya adalah :
-TELNET, yaitu Network Terminal Protocol, yang menyediakan remote login dalam jaringan.
-FTP, File Transfer Protocol, digunakan untuk file transfer.
-SMTP, Simple Mail Transfer Protocol, dugunakan untuk mengirimkan electronic mail.
-DNS, Domain Name Service, untuk memetakan IP Address ke dalam nama tertentu.
-RIP, Routing Information Protocol, protokol routing.
-OSPF, Open Shortest Path First, protokol routing.
-NFS, Network File System, untuk sharing file terhadap berbagai host dalam jaringan.
-HTTP, Hyper Text Transfer Protokol, protokol untuk web browsing.


Protokol Peer to Peer
Jaringan peer to peer adalah sebuah jaringan komputer dimana setiap komputer disusun dan dihubungkan satu sama lain tanpa adanya kontrol terpusat yang berperan sebagai server murni. Setiap komputer yang ada dalam jaringan peer to peer menawarkan layanan yang sama sehingga server bisa sebagai client atau client juga bisa sebagai server. jaringan peer to peer cocok digunakan untuk jaringan dengan kapasitas kecil.
Peer-to-peer (P2P)
Peer-to-peer (P2P) komputer atau jaringan adalah arsitektur aplikasi
terdistribusi yang partisi tugas atau beban kerja antara rekan-rekan. Peer sama-sama
istimewa, peserta equipotent dalam aplikasi. Mereka dikatakan membentuk jaringan
peer-to-peer node.

Peer membuat sebagian dari sumber daya mereka, seperti kekuatan
pemrosesan, penyimpanan disk atau bandwidth jaringan, langsung tersedia untuk
peserta jaringan lain, tanpa memerlukan koordinasi pemerintah pusat dengan server
atau host yang stabil. Peer keduanya pemasok dan konsumen sumber daya, berbeda
dengan model client-server tradisional di mana hanya server pasokan, dan klien
konsumsi.

Struktur aplikasi peer-to-peer dipopulerkan oleh sistem file sharing seperti
Napster. Paradigma komputasi peer-to-peer telah mengilhami struktur baru dan
filsafat di daerah lain interaksi manusia. Dalam konteks sosial, peer-to-peer sebagai
meme yang mengacu pada jejaring sosial egaliter yang saat ini muncul di seluruh
masyarakat, dimungkinkan oleh teknologi internet pada umumnya


p2p_network
jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.
keunggulan dan kelemahan jaringan tipe peer to peer
Keunggulan nya
1.      Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti : harddisk, drive, fax/modem, printer.
2.      Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
3.      Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kelemahan nya
1.      Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
2.      Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
3.      Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
4.      Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.







Setting IP pada Windows
1.    Klik tombol Start lalu pilih Control Panel


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLCxfMILlwzB2647hxa6t61DsDZa-Psnbr33iVrYaUVfCLrUTWu7IEoZczfea4KM3nEZmMA8cTuiDOiL_d_2p9Z2-Ep1bDmp5qeX-KHANDPf6w511l7C64s0vIxzgYs05R3VUJU8hjmhU/s1600/1.jpg


2.    Kemudian pilih Network And Internet Connection
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1CwFrtoVMMFS8TNG0dva9hsjEEdp4KQ8XCYs1ej7Dx0xNefa-soosCQz8oA3aEsN5lkTVNPL-F1BSFDaZb1Qq9jRAyyTobtJ1SgcmCZOB5VmZoznKzZmHgqrn7M8Q-FYELgge5XRABCk/s1600/2.jpg

3.    Dan klik Network Connections
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-PYwMTiaogTSfn-1y16AaN-HpzWSWky8mYBF2zzaPXQp5AaRcO7I6YaFqJG70Cg3MhapehY83WcK-2TS4asIdXyWWHp7GRWrbIbMF5Kyg0bBWwFG3iTisuamgZGgMmKWwDlINqk8WUfk/s1600/3.jpg

4.    Pada Local Area Connection klik kanan lalu pilih properties 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKrA9XPUKV6Z5dWNn5SIlEUuks1HquEHqEg1hY_XWcVM6DED4r5f17FQInAd7eXaYAsAVQ_FI99Kh8qaA5jr2AvZBIjajmVKTCKE7KerDpgIyGidEVwv4vL-P7YW2CRMxGRP0no-6ZOw4/s1600/4.jpg


5.    Dan kemudian kllik 2 kali pada internet protocol atau TCP/IP

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivdjeu7_VWVvbvPKaz5oNAZ75Vqf2dAUfIago4VSg402WzKgysZo4Mv_-xa87rQ4cfIADKucHF0l5KBkz6NWGx_iW4T0cvjqj8u7M2wNkd_BTWFnoyO4VQ-XXwdDTLu0xQPqHfceo8G88/s1600/5.jpg



6.    Lalu atur IP dengan,

IP=10.20.30.25
Subnet Mask=255.255.255.224
Default Gateway=10.20.30.1
DNS Server=192.168.1.254
Alternet DNS Server= 202.134.0.15

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3lToDJx2kokEDBLar7VDavEpiBHHQ_joHUVuLB2Vh20szNmfeN9I3wMii8Eswvj8mmyminDDyBXwCqV5aajqpg8pviSAUQZDtfpy8MdFn1Q58JRXOepuMngTKDKeZS_DOs4w_u0k7lE4/s1600/6.jpg
7.    Setelah IP diatur kemudian klik ok.

8.    Setelah IP diatur kemudian langkah selanjutnya adalah menguji IP yang kita gunakan tadi, untuk mengetahui IP terhubung ke IP lain, dengan menggunaan CMD di windows

9.    Untuk ke CMD di windows adalah, klik Start>All Programs>Accessories>dan Pilih Command Promt


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi26iEasCDJPpW0m694Y1FBOwmfqxUvNm_EyfclLtsvVRfBnsLbmmNv-3jSF2o-Y9PB6DKMJSxjfSFd5GqIkj2q8TdLY9K3Z_1vQw-CMRGRjDaIS7xSqL8S6mnQQcsr__RPrHBGmnrn9ew/s1600/9.jpg


10.    Kemudian untuk menguji connection dengan IP lain
caranya, ketikkan pada CMD,
Ping 10.20.30.27 –t
maka akan muncul gambar seperti berikut,,

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYPNQEPEbD7hddsZOeEi4YcTb94GozV48fSgLJOtsFcMKbT0SjT-fMuVCTYxpPiG14ztZEHNR407PqeUy9dFWeYMnpjaAf62-GGlkhLr_Pn8gRV7EAQ_815-F8Q23rrwzO5ti5yclpKbY/s1600/10.jpg
11.    Setelah mendapat balasan “Reply. . .” berarti IP anda terhubung dengan IP 26

12.    Dan berhasillah kita megkonfigurasi IP di Windows XP :)





 Setting IP pada Linux.
Untuk setting jaringan di Linux mungkin agak susah karena kita tidak biasa dengan OS yang satu ini, tapi tetap perlu dicoba ya teman-teman  Untuk setting jaringan di Linux bisa melalui dua cara yaitu command line dan GUI.

Melalui command line:

Kita hanya perlu mengedit file /etc/network/interfaces dan mengisinya dengan settingan yang diinginkan. Caranyai:

1. Buka Terminal, jalankan perintah : sudo nano /etc/network/interface

2. Misalnya kita mempunyai koneksi eth0 yang terhubung, dan ingin memberi IP address baru seperti ini :

IP:192.168.1.120

Subnet mask / Netmask:255.255.255.0

Gateway:192.168.1.254

yang perlu kita lakukan adalah menambahkan baris berikut ini:

auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.1.120
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.254

3. Save, dengan menekan Ctrl – X – Y

Selanjutnya kita masih harus mengedit DNS Server, kita perlu mengedit/etc/resolv.conf:
1. Buka Terminal, jalankan perintah ini:

sudo nano /etc/resolv.conf

2. Masukkan DNS, misalnya anda ingin menggunakan DNS dari Google (8.8.8.8), masukkan dengan format seperti ini:
nameserver 8.8.8.8

3. Setelah semua settingan diatas di isi, kita harus membuat agar sistem membaca atau mengenali settingan yang kita buat, jalankan perintah ini pada terminal: sudo /etc/init.d/networking restart

Melalui GUI :
1. Klik-kanan pada icon networkmanager (ditunjukkan dengan icok jaringan), lalu pilih Edit Connections.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4fEFHD_dgZJ2GdyNirZINk3bePq-czcVtX4-PnwsjPNMPcKUJ9cqdra1j_cxmtrxbfUH1n1EoDxVz4cZBhj4raMX6EhOgHyNdAbldHWcol6UpfZZg7xWRWb5MPGuW9PwPfXA4kNzAsJU/s1600/linux+1.JPG


2. Pada tab Wired (koneksi kabel), klik pada tombol Add untuk menambah settingan baru 


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghja4mdLmR_koc-8DxUuBuMuGGKHKfBxwpFsURRrp55xk7Vozg4qtGh2xqK3hVeX2CLobbLPYBydFySG5y5NajUSTkxU-rIoWKIbkVT1mQvqqxcT4fseFHuNVm6uULdRUNPmGpCJD8ZZ0/s1600/linux+2.JPG


3. Masuk ke tab IPv4 Settings dan isi settingannya:
Method : Manual
address 192.168.1.120
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.254

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsGOmPa8wVzCmeyTQi02gdCaDJTuyN6J3xDXQmOsjoX3J_VwaxWpE6p9hPd115xUtDtZNtel9p-tAqK7H6WR0IfcPdUF5DK9RX6VPZnQpKiDNCqXYd7jbTzdXNsbwkoRhkfEZalVJ6xlo/s1600/linux+3.JPG

4. Setelah settingan selesai diisi, klik Apply

5. Klik pada NetworkManager dan pilih settingan yang baru saja dibuat. Jika muncul ‘Connection Established’ berarti telah berhasil.


Comments


EmoticonEmoticon